Implementasi Budaya Lokal Sebagai Dasar PT Semen Tonasa Dalam Membangun Infrastruktur Di Kawasan Timur Indonesia

1 komentar Posted by ,


Implementasi Budaya Lokal Sebagai Dasar PT Semen Tonasa Dalam Membangun Infrastruktur Di Kawasan Timur Indonesia
Oleh: Nurhikmah K.

Pembangunan infrastruktur telah menjadi fitur utama dan kebutuhan primer bagi setiap negara, baik negara maju maupun berkembang. Tak dapat dipungkiri, ketersediaan infrastruktur yang terdapat disetiap negara secara tidak langsung mencerminkan keadan dari negara tersebut. Perkembangan infrastruktur dan pembangunan ekonomi selalu senantiasa dikaitkan, ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Pembangunan ekonomi suatu negara akan tercermin dari pembangunan infrastrukturnya. Pada umumnya, perbaikan infrastruktur dapat meningkatkan mobilitas penduduk, investasi dan perumbuhan ekonomi serta merangsang peningkatan pendapatan masyarakat. Maka tidak berebihan jika infrastruktur dikatan sebagai roda penggerak bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Infrastruktur merupakan roda penggerak dari pertumbuhan ekonomi suatu negara. Jika dilihat dari alokasi pembiayaan pabrik dan swasta, infrastruktur dipandang sebagai lokomotif pembangunan nasional dan daerah (Purnomo, 2009; Maqin, 2011). Bukan tanpa alasan jika dikatakan bahwa infrastruktur dipandang sebagai lokomotif suatu negara, karena kemajuan dari suatu negara jelas dapat diukur dari infrastruktur yang menunjangnya. Simon Kuznet menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan public service obligation, yaitu sesuatu yang seharusnya menjadi kewajiban pemerintah karena infrastruktur merupakan prasarana publik paling primer dalam mendukung kegiatan ekonomi suatu negara (Maqin, 2009). Ketersediaan infrastruktur juga sangat menentukan tingkat keefisienan dan keefektifan kegiatan ekonomi serta merupakan prasyarat agar berputarnya roda perekonomian berjalan dengan baik.
Di Indonesia, pembangunan infrastruktur yang merata telah menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pemerintah. Sejak era presiden Ir. Soekarno hingga saat ini yaitu presiden Joko Widodo, Indonesia telah memiliki banyak infrastruktur yang memadai untuk menunjang perumbuhan ekonomi. Berbagai program diluncurkan oleh pemerintah untuk dapat membangun infrastruktur bagi masyarakat, seperti: Pelita I, Pelita II, Nawacita, dll. Semua program itu merupakan upaya pemerintah untuk mendorong pembangunan infrastruktur yang merata didalam negeri. Tak lupa juga, peraturan pemerintah tentang Otonomo Daerah (OTDA), yang memberikan wewenang kepada setiap daerah untuk dapat membangun daerahnya sendiri. Otonomi daerah yang dikeluarkan saat era reformasi memberikan dampak yang bagus bagi daerah. Daerah yang selama ini merasa tertinggal, akan dengan senang hati mengelola daerahnya dan memajukan daerahnya sendri agar dapat bersaing dengan daerah-daerah lain.
Sulawesi Selatan adalah salah satu provinsi yang telah melakukan pembangunan dalam infrastruktur daerahnya. Sulawesi Selatan terkenal dengan geliat semangatnya dalam membangun infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Tak dapat dipungkiri juga, kemajuan pembangunan infrastruktur di Kawasan Indonesia Timur (Sul-Sel) tidak lepas dari peran PT Semen Tonasa. Sejak tahun 1968 sampai sekarang, PT Semen Tonasa tetap telah menjadi lokomotif pembangunan infrastruktur, khususnya di Kawasan Timur Indonesia. Sebagai salah satu bagian dari Semen Indonesia, PT Semen Tonasa sadar akan perannya, yaitu membantu pemerintah dalam menunjang pembangunan infrastruktur di Sulawesi Selatan. Budaya kearifan lokal yang diimplementasikan oleh PT Semen Tonasa, menjadi salah satu rahasia sukses perusahaan sehingga menjadi brand market di Kawasan Timur Indonesia.
PT Semen Tonasa merupakan perusahaan persemenan terbesar di Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang terletak di Biring Ere Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan dan telah berdiri sejak tahun 1968. Saat ini, PT Semen Tonasa memiliki empat unit pabrik dengan kapasitas terpasang sebesar ±6.000.000 ton semen per tahun. Komposisi pemegang saham PT Semen Tonasa terdiri dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. sebesar 99,9998% dan Koperasi Karyawan Semen Tonasa sebesar 0,0002%. PT Semen Tonasa memproduksi semen yang dibuat dalam beberapa jenis sesuai kebutuhan pelanggan dengan merk dagang “Semen Tonasa”. Saat ini, perusahaan memperoduksi jenis PCC (Portland Composite Cement), OPC (Ordinary Portland Cement) atau tipe lain sesuai permintaan pelanggan.
Potensi pengunungan batu di Pangkep saat ini telah di kelola oleh perusahaan semen terbesar di Indonesia Timur, yaitu PT Semen Tonasa dan 32 perusahaan batu marmer (marble stone) yang di eksport ke negara Asia Timur. PT Semen Tonasa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur dengan pabrik yang berpusat di kabupaten Pangkep. Dengan adanya perusahaan industri tersebut, tentu sangat berisiko bagi lingkungan sosial yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, PT Semen Tonasa tidak hanya berfokus pada profit perusahaan, tetapi juga sangat peduli dengan lingkungan sosial yang ada di sekitarnya, salah satunya dengan turut andil dalam menunjang pembangunan Infrastruktur.

Kearifan Budaya Lokal Bugis Makassar
Kearifan budaya lokal tidak pernah lepas dari keseharian masyarakat, tak terkecuali di perusahaan. Budaya sipakainga’, sipakatau, sipakalebbi, dan sipatokkong telah menjadi ciri khas tersendiri bagi masyarakat bugis Makassar. Prinsip-prinsip tersebut telah menjadi pegangan kuat oleh masyarakat bugis Makassar dan tercermin dalam kehidupan kesehariannya. Sipakainga’ merupakan cerminan sifat untuk saling mengingatkan dalam hal kebaikan. Sipakatau adalah sifat yang tidak saling membeda-bedakan, atau dengan kata lain menganggap semua orang sama tanpa ada perbedaan derajat. Sipakalebbi merupakan sifat yang saling menghargai sesama manusia. Sedangkan, sipatokkong adalah sifat yang mencerminkan untuk saling bekerjasama (gotong royong). Budaya lokal inilah yang menjadi panutan atau dasar bagi PT Semen Tonasa dalam menunjang pembangunan infrastruktur di Sulawesi Selatan.
Jika mengingat kembali argumen yang menyatakan bahwa, perkembangan perusahaan tidak pernah terlepas dari para stakeholder, terutama masyarakat disekitar perusahan berpoperasi. Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial, perusahaan harus senantiasa memperhatikan masyarakat, baik yang terkena dampak langsung (direct stakeholder) maupun tidak (indererct stakeholder) dari perusahaan. Tak dapat dipungkiri, peran masyarakat tidak lepas dri kemajuan suatu perusahaan. Tanggung jawab sosial (CSR) PT Semen Tonasa telah tertuang jelas dalam program Tonasa bersaudara. Dalam pelaksanaan program CSR Tonasa bersaudara, perusahaan memiliki lima elemen yang erkandung didalmnya, yaitu Tonasa Mandiri, Tonasa Hijau, Tonasa Hijau, Tonasa Cerdas, dan Tonasa Bersahaja. Kelima pilar ini merupakan wujud program yang dilakukan oleh PT Semen Tonasa dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya kepada para stakeholdernya. Tak lepas dari itu, kelima pilar ini secara tidak langsung mencerminkan bahwa perusahaan senantiasa menjadikan nilai-nilai budaya lokal seperti, sipakainga’, sipakatau, sipakalebbi, dan sipatokkong sebagai dasar dan panutan perusahaan dalam menjalankan program-program CSR-nya.
Tonasa dalam Menunjang Pembangunan Infrastruktur Sul-Sel
Salah satu dari kelima pilar CSR Tonasa Bersaudara, yaitu Tonasa Sehat diwujudkan perusahaan melalui pembangunan rumah sakit kelas D, RS PT Semen Tonasa yang beralamat di Jl. Beruang No. 1, Kompleks PT Semen Tonasa Pangkep. Walaupun masih dalam tahap pengembangan, PT Semen Tonasa tetap rutin melaksanakan khitanan gratis untuk anak-anak disetiap desa yang berada disekitar perusahaan. Dengan pembangunan rumah sakit umum ini, PT Semen Tonasa menjadikan dirinya bermanfaat bagi masyarakat sekitar, karena dengan adanya rumah sakit tersebut akan memudahkan masyarakat untuk medapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.
Selain pembangunan rumah sakit umum, PT Semen Tonasa juga turut andil dalam pembangunan infrastruktur transportasi penting di Sulawesi Selatan, sseperti jalan Fly Over dan bandara Soekarno Hatta, yang menjadi fasilitas publik dalam menunjang pertumbuhan ekonomi daerah. Disisi lain, PT Semen Tonasa juga turut menjamin perputaran uang tetap didalam negeri, karena produk Semen Tonasa merupakan produk asli dari Indonesia. Selain dari itu, PT Semen Tonasa juga ikut berpartisipasi dalam pembangunan sarana ibadah, yaitu Masjid Al-Markas Al-Islami, yang menjadi ikon kebesaran islam di Sulawesi Selatan. Tidak hanya itu, perusahaan juga turut serta dalam pembangunan Monumen Mandala, yang menjadi bukti sejarah untuk mengenang para pahlawan dalam peristiwa pembebasan Irian Barat.
Sebagai perusahaan semen terbesar di Kawasan Timur Indonesia, perusahaan tidak bisa dilepaskan dari ikon wisata di Sulawesi Selatan, yaitu Anjungan Pantai Losari, dikarenakan dalam pembangunannya menggunakan salah satu jenis produk dari PT Semen Tonasa. Produk Semen Tonasa yang senantiasa selalu menjaga kualitas, telah menjadikan perusahaan sebagai brand icon terbesar di Kawasan Timur Indonesia. Standarisasi kualitas yang senantiasa dijaga, membuat perusahaan terus melakukan inovasi untuk tetap menyesuaikan produknya dengan sertifikasi standar mutu nasional, seperti: ISO 9001:2000,  ISO 14001:2004, penerapan GCG, dan lain sebagainya.
Sejak berdiri pada tahun 1968, PT Semen Tonasa tetap konsisten menghasilkan produk-produk yang berkualitas, untuk dapat menunjang pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya di Kawasan Timur Indonesia yaitu Sulawesi Selatan. Selama kurang lebih 48 tahun, perusahaan telah berperan dan turut andil dalam segala pembangunan infrastruktur di Sulawesi Selatan, baik transportasi, objek wisata, dan lain sebagainya. Peran ini tertuang dalam dalah satu misi perusahaan, yaitu “meningkatkan nilai perusahaan sesuai keinginan stakeholders.” PT Semen Tonasa senantiasa membangun, menghijaukan, dan peka terhadap keinginan stakeholder demi untuk menuju kearah pembangunan Sulawesi Selatan yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Biyanti, Nabilah. 2015. Mengenal dan Membudayakan Budaya: Sipakatau, Sipakainga’, Sipakalebbi, dan Sipatokkong. Diakses pada Tanggal 26 Oktober 2016, pukul 24:00. Dari http://www.dailyteen2.blogspot.co.id/2013/04/mengenal-dan-membudayakan-budaya.html
Maqin, Abdul R. 2011. Pengaruh Kondisi Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Barat. Fakultas Ekonomi, Universitas Pasundan, Bandung. Trikonomika, Volume 10, No. 01, Juni 2011. ISSN 1411-514X. Hal. 10-18.
Purnomo, Heri. 2009. Dampak Pembangunan Infrastruktur terhadap Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bekasi. Skripsi Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajamen, Institut Pertanian Bogor. Hal. 1-84. Tidak Dipublikasikan.
www.sementonasa.co.id. Diakses Tanggal 26 Oktober 2016, pukul 20:00.





 CURRICULUM VITAE

Nama             : NURHIKMAH K.
Alamat           : Tanabangka, Kec. Bajeng Barat, Kab. Gowa
Telephone      : 085343926712
Email              : Hikmahangelelf@gmail.com
Facebook        : Nurhikmah Hikmah Everlastingfriend



BIODATA
Tempat/Tanggal Lahir
:
Tanabangka/ 23 November 1994
Jenis Kelamin / Status
:
Perempuan / Mahasiswa
Kewarganegaraan
:
Indonesia
Agama
:
Islam
Alamat
:
Tanabangka, Kec.Bajeng Barat, Kab. Gowa
Hobi
:
Membaca, Menulis, dan Traveling.

PENDIDIKAN
2003 – 2008
SD Neg. Tanabangka
2008 – 2010
SMP Neg 1 Bajeng Barat
2010 – 2012
SMK Neg 1 Limbung Gowa, Jurusan Akuntansi
2012 – Sekarang
Universitas Islam Negeri Alauddin (UIN) Makassar,
Jurusan Akuntansi





Budayakan Komentar setelah membaca. Tinggalkan jejak kawan-kawan sekalian. Arigatou gozaimasu minna :)

Related Post :

1 Comments for "Implementasi Budaya Lokal Sebagai Dasar PT Semen Tonasa Dalam Membangun Infrastruktur Di Kawasan Timur Indonesia"

Diberdayakan oleh Blogger.

BTemplates.com